Tips Menyimpan Pakan Ternak agar Tidak Mudah Rusak dan Berjamur – Bagi para peternak, pakan merupakan salah satu komponen terpenting yang harus selalu tersedia dalam kondisi baik. Pakan yang berkualitas akan membantu menjaga kesehatan ternak, meningkatkan produktivitas, serta mengurangi risiko penyakit. Namun, masalah yang sering muncul adalah pakan ternak mudah rusak atau berjamur akibat cara penyimpanan yang kurang tepat.
Pakan yang sudah terkontaminasi jamur tidak hanya kehilangan nilai gizinya, tetapi juga berbahaya karena bisa menghasilkan racun mikotoksin. Racun ini dapat menurunkan daya tahan tubuh ternak dan bahkan menyebabkan kematian jika dikonsumsi dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penyimpanan pakan ternak perlu dilakukan dengan benar agar tetap awet, bergizi, dan aman dikonsumsi.
Faktor Penyebab Pakan Ternak Mudah Rusak
Sebelum membahas tips penyimpanan, penting untuk memahami apa saja penyebab pakan ternak cepat rusak atau berjamur. Beberapa faktor utamanya antara lain:
1. Kelembapan Tinggi
Pakan yang disimpan di tempat lembap mudah menyerap air dari udara. Kondisi ini menjadi lingkungan ideal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri.
2. Sirkulasi Udara yang Buruk
Gudang atau tempat penyimpanan yang tidak memiliki ventilasi memadai akan membuat udara pengap, sehingga mempercepat kerusakan pakan.
3. Paparan Sinar Matahari Langsung
Pakan yang terkena sinar matahari terus-menerus bisa mengalami perubahan suhu ekstrim, membuat kandungan gizinya berkurang dan meningkatkan risiko kerusakan.
4. Hama dan Serangga
Tikus, kecoa, dan serangga lainnya sering merusak pakan yang disimpan tanpa perlindungan. Selain mengurangi jumlah pakan, hama juga membawa kuman berbahaya.
5. Wadah Penyimpanan yang Tidak Tepat
Menggunakan wadah yang tidak kedap udara atau terbuat dari bahan yang mudah rusak membuat pakan lebih cepat basi atau berjamur.
Tips Menyimpan Pakan Ternak agar Tetap Awet dan Bebas Jamur
Agar pakan ternak bisa bertahan lebih lama, ada beberapa langkah penyimpanan yang bisa diterapkan oleh peternak. Berikut adalah tips praktis yang dapat diikuti:
1. Pilih Wadah Penyimpanan yang Tepat
Gunakan wadah atau karung yang tahan lembap dan kedap udara. Drum plastik, tong logam, atau kontainer khusus bisa menjadi pilihan ideal. Untuk skala kecil, ember plastik dengan penutup rapat juga cukup efektif.
2. Simpan di Tempat yang Kering dan Sejuk
Pastikan gudang atau ruang penyimpanan pakan memiliki kelembapan rendah. Jangan simpan pakan di dekat dinding yang lembap atau di lantai yang basah. Bila perlu, gunakan alas kayu atau palet agar pakan tidak bersentuhan langsung dengan lantai.
3. Hindari Paparan Sinar Matahari Langsung
Pakan sebaiknya disimpan di tempat teduh dengan suhu stabil. Jika terkena panas matahari, nutrisi pakan bisa berkurang, dan risiko tumbuhnya jamur meningkat.
4. Atur Ventilasi Udara
Gudang pakan harus memiliki sirkulasi udara yang baik. Ventilasi ini akan mencegah kelembapan berlebih dan membantu menjaga kualitas pakan.
5. Terapkan Sistem FIFO (First In, First Out)
Selalu gunakan pakan yang lebih dulu disimpan sebelum membuka stok baru. Dengan cara ini, tidak ada pakan yang terlalu lama menumpuk hingga rusak.
6. Lindungi dari Hama dan Serangga
Gunakan perangkap tikus atau jaring kawat pada ventilasi gudang untuk mencegah hama masuk. Pastikan wadah pakan tertutup rapat agar tidak terkontaminasi serangga.
7. Perhatikan Kadar Air pada Pakan
Jika menyimpan pakan buatan sendiri seperti silase atau jerami fermentasi, pastikan kadar air tidak terlalu tinggi. Kadar air yang ideal akan mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri.
8. Bersihkan Gudang Secara Berkala
Gudang atau ruang penyimpanan pakan harus rutin dibersihkan agar bebas dari debu, kotoran, dan sisa pakan lama yang bisa menjadi sumber jamur.
9. Gunakan Bahan Tambahan (Preservative)
Untuk pakan dalam jumlah besar, peternak bisa menggunakan bahan tambahan pengawet alami atau kimia, seperti asam propionat, untuk mencegah pertumbuhan jamur.
10. Simpan dalam Jumlah Sesuai Kebutuhan
Membeli pakan dalam jumlah besar memang terlihat ekonomis, tetapi jika tidak ada tempat penyimpanan yang memadai, justru berisiko pakan cepat rusak. Lebih baik membeli pakan sesuai kebutuhan agar kualitas tetap terjaga.
Kesimpulan
Pakan ternak adalah kunci utama dalam menjaga kesehatan dan produktivitas hewan peliharaan. Namun, kualitas pakan bisa menurun drastis bila disimpan sembarangan. Faktor seperti kelembapan tinggi, paparan sinar matahari, sirkulasi udara yang buruk, serta serangan hama menjadi penyebab utama kerusakan pakan dan tumbuhnya jamur.
Dengan menerapkan tips penyimpanan yang tepat—seperti menggunakan wadah kedap udara, menjaga tempat tetap kering dan berventilasi baik, menghindari paparan sinar matahari, serta menerapkan sistem FIFO—pakan ternak bisa lebih awet dan tetap bergizi.
Pada akhirnya, menyimpan pakan dengan benar bukan hanya soal efisiensi biaya, tetapi juga investasi jangka panjang untuk menjaga kesehatan ternak dan meningkatkan hasil peternakan. Peternak yang disiplin dalam menjaga kualitas pakan akan merasakan manfaat besar berupa ternak yang sehat, produktif, dan tentu saja keuntungan yang lebih maksimal.